PENGRAJIN BENGKULU PRODUKSI MAKANAN KULIT PISANG

Sabtu, 27 Juni 2009 |


Bengkulu, (ANTARA) - Para pengrajin makanan di Kota Bengkulu akan memproduksi makanan dengan memanfaatkan bahan baku kulit pisang, kata Kepala Bidang Koperasi, Dinas Koperasi dan Pengembangan Pengusaha Kecil dan Menengah (PPKM) Kota Bengkulu, Edison, Kamis.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, dengan bantuan para pengrajin makanan, produksi makanan kulit pisang bisa segera dipasarkan di kota Bengkulu," katanya.
Selain akan memproduksi makanan bahan baku dasar kulit pisang, pengrajin makanan di Kota Bengkulu juga akan berupaya memproduksi makanan dari bahan baku kulit durian.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Dinas Koperasi dan PPKM Kota Bengkulu berencana mengirimkan beberapa anggota koperasi di Kota Bengkulu mengikuti pelatihan pembuatan makanan dari bahan dasar kulit pisang dan kulit durian ke DIY Yogyakarta.
"Ya, kami akan kirimkan beberapa anggota koperasi untuk mengikuti pelatihan pembuatan makanan kulit pisang dan kulit durian itu ke kota Jogja," katanya.
Setelah selesai mengikuti pelatihan, anggota koperasi itu diharapkan bisa memberikan ilmunya kepada seluruh pengusaha dan pengrajin makanan khas di Kota Bengkulu, sehingga makanan tersebut menjadi ciri khas Bengkulu.
Di Jogja, menurut dia, makanan berbahan kulit itu sudah diproduksi dan diminati oleh warga lokal maupun wisatawan mancanegara.
Bengkulu yang memiliki potensi tanaman pisang dan durian yang cukup besar, akan mendukung untuk mengembangankan dua jenis makanan yang masih asing di Kota Bengkulu itu.
Saat ini, Bengkulu baru sebatas memproduksi makanan khas seperti lempuk yaitu makanan yang terbuat buah durian. Jadi untuk memaksimalkan manfaat durian perlu adanya pemanfaatan kulit durian yang terkadang sampai menumpuk dan terbuang percuma.
"Kalau kami lihat banyak kulit durian terbuang percuma dan membuat repot Dinas Kebersihan alangkah baiknya jika limbah durian itu dimanfaatkan untuk memprodksi makanan, sehingga mengurangi sampah di Kota Bengkulu," jelasnya.
Begitu juga dengan produksi pisang, yang setiap hari berpuluh-puluh ton pisang yang dipasarkan yang terkadang harus membusuk karena tidak laku terjual.
"Masyarakat mulai bosan dengan isi pisang, bagaimana kalau kita coba dengan cita rasa kulit pisangnya," ujarnya.
Selain itu, dia juga berharap dengan di produksinya makanan bahan baku dasar kulit pisang dan durian, selain memberikan kontribusi bagi usaha kecil juga dapat merangsang para wisatawan domestik maupun mancanegera berkunjung ke Bengkulu.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang bersifat membangun :