GALIAN TEROWONGAN GANGGU PEREKONOMIAN MASYARAKAT KEBUN KELING

Sabtu, 24 Januari 2009 |

Bengkulu, 20/1 (ANTARA) - Proyek pembuatan terowongan yang dilakukan pemerintah Provinsi Bengkulu memelalui program Multiyears,dikawasan Benteng Malborough hingga kini masih meninggalkan gunungan tanah dan genangan air ditengah jalan yang berdampak pada perekonomian masyarakat di keluarahan Kebun Keling Kota Bengkulu.
Dari pantauan ANTARA,Selasa dijalan Benteng Kelurahan Kebun Keling, Kota Bengkulu, Lobang besar berukuran 15x10 meter itu masih mengganga dan digenangi air sedangkan dikanan kirinya terlihat tanah galian yang menggunung.
"Sudah hampir setengah tahun, proyek belum juga kelar, malah sekarang sudah tidak dikerjakan dan meninggalkan lobang dan tumpukkan tanah," kata Amran seorang warga di Jalan Benteng Kelurahan Kebun Keling Kota Bengkulu.
Amran yang juga seorang tukang ojek ini mengaku kesal dengan proyek-proyek besar yang dilakukan pemerintah Provinsi Bengkulu yang cenderung tergesa-gesa dan hasilnya belum ada yang dapat dinikmati.
Selain proyek terowongan yang terbengkalai, menurut dia proyek pembuatan tower atau menara yang direncanakan sebagai alat pemantau gelombang tsunami di lapangan merdeka juga tidak ada tanda-tanda segera diselesaikan dan sudah ditumbuhi semak.
"Pemerintah hanya bisa merusak yang sudah ada, namun untuk memperbaiki lamban," ujarnya singkat.
Amran juga menambahkan, semenjak adanya proyek terowongan yang posisinya tepat di depan pasar Barukoto, Kota Bengkulu penghasilan yang diperolehnya sebagai tukang ojek selama enam bulan terakhir berkurang.
"Sekarang jarang dapat penumpang, soalnya jalan yang menuju jalan Benteng tidak bisa dilawati karena putus", ungkapnya.
Hal serupa juga dikeluhkan Rosi, pemilik penginapan Samudera di kawasan jalan Benteng ini mengaku semenjak adanya proyek terowongan yang tidak kunjung selesai, berimbas pada menurunnya jumlah tamu yang memanfaatkan jasa penginapan yang dia kelola.
"Karena jalan kesini (penginapan) putus, jadi pengunjung Benteng Marlborough ataupun turis tidak tahu kalau disini ada penginapan" katanya.
Rosi maupun warga disekitar Kelurahan Kebun Keling berharap kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk segera menyelesaikan proyek terowongan yang sangat berpengaruh bagi perekonomian masyarakat sekitar.
"Disini daerah tempat wisata dan pusat perbelanjaan, jadi pengaruhnya bagi kita sangat terasa," katanya.


0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang bersifat membangun :