WARNET DI BENGKULU TIDAK BLOKIR SITUS PORNO

Minggu, 22 Maret 2009 |


Bengkulu, (ANTARA) - Beberapa Warung Internet (warnet) yang biasanya digunakan untuk berselancar didunia maya (internet-red), di kota Bengkulu pada umumnya tidak menggunakan sistem blokir situs yang berbau pornografi.
Dari kunjungan dibeberapa warnet di Kota Bengkulu, Rabu, pada umumnya pelanggan warnet bisa bebas membuka situs apa saja, walaupun berbau pornografi
"Sampai sekarang kita belum lakukan proteksi terhadap situs porno, dan situs-situs tersebut masih bisa dibuka dengan bebas" kata Fajrin seorang operator warnet dikawasan jalan Bali Kota Bengkulu.
Menurut Fajrin, selain tidak ada perintah dari pemilik warnet, dia juga mengangap bahwa didunia maya tidak bisa dibatasi, misal dengan proteksi atau blokir situs-situs porno.
Dia juga menambahkan, Walaupun diblokir tetap saja bermunculan situs atau website yang yang berbau pornografi, karena ada ratusan bahkan ribuan situs porno yang beredar di internet.
Dia juga mengangap, pelanggan yang datang untuk menggunakan jasa internetya itu mempunyai hak untuk 'berselancar' kemana aja dan batasannya adalah dirinya sendiri.
"Dunia maya itu tidak mempunyai batas, jadi batasanya adalah dirinya sendiri, mau membuka situs yang positif atau yang negatif seperti situs porno," katanya.
Fajrin yang sudah hampir tiga tahun bekerja sebagai penjaga warnet itu mengaku, kebanyakan pelanggan yang datang hanya untuk mencari artikel, berita dan tugas-tugas kuliah mahasiswa.
"kalau kita pantau dari server (komputer induk-red) kebanyakan pelanggan sering membuka situs google untuk mencari tugas-tugas kuliah maupun skripsi, walaupun kadang-kadang ada juga yang iseng membuka situs-situs terlarang seperti situs porno.
Hal yang sama juga terjadi di warnet Angie, Warnet Mitranda dan warnet Bunda yang dalam operasinya tidak menerapkan sistem proteksi terhadap situs porno.
Dwi Gintoro, seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Bengkulu mengaku dalam satu minggu dia bisa empat sampai lima kali pergi ke warnet untuk browsing di internet atau hanya sekedar mencari tugas kuliah.
Dia juga mengaku jarang membuka situs-situs yang berbau pornografi, karena selain merusak generasi muda, untuk membuka situs-situs tersebut memerlukan waktu cukup lama karena harus menampilkan gambar dan video.
"Kalau buka situs yang berbau pornografi biasanya lama, dan ongkos warnet semakin lama semakin mahal, jadi saya hampir ngak pernah buka situs porno" ungkapnya.
Dari data PT. Telekomunikasi Indonesia cabang Bengkulu sebagai penyedia jasa Internet Service Provider (ISP) memperlihatkan bahwa terdapat puluhan warnet yang menggunakan jasa Telkom, seperti telkom Speedy.
Ditambah lagi Warnet yang menggunakan layanan jasa ISP selain Telkom seperti MDP, Lintas Arta dan yang lainya, sehingga jumlahnya bisa mencapai ratusan.
Sementara itu Endang, seorang guru SMP Muhammadiyah Bengkulu menyayangkan warnet di kota Bengkulu yang tidak memblokir atau menutup situs-situs porno, karena dapat merusak generasi muda, khususnya generasi muda Bengkulu.
"Sebaiknya situs-situs yang berbau pornografi ditutup saja, sebagai upaya untuk mewujudkan Bengkulu sebagai kota pelajar," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang bersifat membangun :