TINGKAT KEBOCORAN PDAM BENGKULU CAPAI 48 PERSEN

Kamis, 09 Juli 2009 |

Bengkulu, (ANTARA) - Tingkat kebocoran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu hingga tahun 2009 mencapai 48 persen.
"Tingkat kebocoran air di PDAM Kota Bengkulu hingga saat ini memang relatif masih tinggi yaitu mencapai 48 persen karena tidak didukung sarana yang memadai," kata Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Bengkulu, Taufik, Selasa.
Menurut dia, tingkat kebocoran air yang hampir mencapai separuhnya itu, karena banyaknya pipa-pipa tua yang masih dimanfaatkan oleh PDAM, water meter yang sudah rusak hingga faktor lainya
Dijelaskannya, saat ini, untuk bisa meminimalisir terjadinya kebocoran air tersebut diperlukan dana sekitar Rp600-700 juta untuk memperbaiki seluruh sarana vital yang sudah sangat mendesak untuk segera diganti atau diperbaiki.
"Kita butuh dana sekitar Rp700 juta untuk bisa memperbaiki seluruh peralatan PDAM yang kondisinya sudah kritis," katanya.
Namun, menurut dia, tingkat kebocoran air tahun ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahu 2006, lanjutnya, tingkat kebocoran mencapai 62 persen, kemudian tahun 2007 turun menjadi 58 persen dan di tahun 2008 kembali mengalami penurunan menjadi 52 persen.
Hal tersebut, tidak terlepas dari kerja keras petugas PDAM di lapangan yang dapat memanfaatkan peralatan yang ada untuk meminimalisir kebocoran air.
Namun, penurunan angka kebocoran air tersebut, diprediksi akan kembali mengalami peningkatan jika beberapa peralatan PDAM seperti pipa dan water meter di beberapa titik tidak segera diganti.
"Sehebat apapun petugas memperbaikinya, namun pipa itu cepat atau lambat akan hancur dan memperparah tingkat kebocoran air," katanya.
Terkait hal itu, dan berdasarkan persetujuan dari Pemerintah Kota Bengkulu serta mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No 23 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum, terhitung Juni 2009 akan menaikkan tarif rata-rata sebesar 65 persen.
Dengan kenaikan sebesar 68 persen tersebut, untuk kelompok rumah tangga tarifnya naik dari Rp1.100 /M3 naik menjadi Rp1.500 /M3.
Sementara itu, kelompok lainnya seperti kelompok sosial, niaga, industri, instansi pemerintah yang jumlahnya sekitar 20 persen dari jumlah pelanggan PDAM, kenaikannya berkisar antara Rp300-Rp1.000 /M3.
Jumlah pelanggan PDAM tahun 2009 sebanyak 108.095 jiwa atau sekitar 38 persen penduduk kota Bengkulu, dengan jumlah tersebut PDAM memperoleh pendapatan sebesar Rp13 miliar / tahun yang bersumber dari pendapatan air, non air dan lain-lain.
Sedangkan biaya yang dibutuhkan PDAM untuk biaya administrasi, pengelolaan dan pendistribusian air mencapai Rp25,7 miliar.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang bersifat membangun :